Imbauan global bagi aksi penanganan perubahan iklim semakin kuat dan terkoordinir. Semakin banyak negara dan perusahaan yang menyepakati komitmen net zero emissions, serta menetapkan tujuan yang terukur dan rencana nyata untuk mendukung transisi global. Kita tidak dapat menyerahkan tanggung jawab ini kepada generasi mendatang; kita harus menindaklanjuti transisi ini dengan segera.
Asia, khususnya Asia Tenggara, merupakan salah satu wilayah yang paling rentan terhadap perubahan iklim. UOBI sebagai anak perusahaan UOB yang merupakan lembaga keuangan terkemuka di kawasan ini, secara konsisten terus menjadi kekuatan positif dalam upaya mengurangi dampak perubahan iklim. Komitmen UOB untuk mencapai net zero pada tahun 2050 didasarkan pada kebutuhan akan transisi yang adil yang terus mendukung pertumbuhan sosial ekonomi dan meningkatkan akses energi di berbagai negara di kawasan ini, sejalan dengan upaya dekarbonisasi.
Sebagai awal, UOB telah mencakup dua ekosistem penghasil emisi karbon utama, yaitu energi dan built environment. Kedua ekosistem tersebut mencakup enam sektor fokus yang merupakan kontributor utama emisi gas rumah kaca (GRK) di kawasan regional dan menyumbang sekitar 60 persen dari portofolio pembiayaan korporasi UOB.
Keenam sektor tersebut merupakan sektor yang paling penting dalam upaya dekarbonisasi. Secara khusus, minyak, gas, dan batu bara, yang merupakan sumber bahan bakar fosil, berkontribusi 73 persen terhadap emisi langsung secara global. Sektor listrik, otomotif, real estat, dan baja, melalui penggunaan hilir listrik, mobil penumpang, besi, baja, dan bangunan, menyumbang 67 persen emisi yang timbul dari pembakaran bahan bakar fosil. Penetapan target UOB di sektor-sektor tersebut mencerminkan ambisi untuk memfasilitasi perubahan ini secara menyeluruh.
Fokus pada sektor-sektor 'coklat' dengan emisi Gas Rumah Kaca (GRK) tertinggi dan sangat penting untuk mencapai tujuan iklim
Fokus pada sektor-sektor dengan target penurunan emisi GRK terbesar di tahun-tahun mendatang
Meliputi sektor-sektor yang mewakili porsi signifikan dari pinjaman korporasi UOB, di mana kami memiliki potensi terbesar untuk melakukan perubahan
UOB berpedoman pada sains dalam menetapkan target net zero dan mendasarkan target tersebut pada model iklim yang diakui secara internasional. Dengan mempertimbangkan perbedaan struktural di seluruh wilayah, UOB telah mengambil jalur regional untuk beberapa target yang mewakili kontribusi yang adil dari pasar-pasar utamanya.
Pendekatan ini sejalan dengan panduan dari Glasgow Financial Alliance for Net zero (GFANZ) mengenai bagaimana lembaga keuangan harus menetapkan target dan menggunakan jalur sektoral yang selaras dengan Perjanjian Paris dan target pemanasan global 1,5°C yang dijabarkan oleh Intergovernmental Panel on Climate Change.
Sebagai bank komersial, UOB berperan sebagai katalisator dan pendorong untuk mempengaruhi ekonomi riil menuju net zero. UOB mengintegrasikan target net zero dalam strategi bisnis dan operasionalnya. Untuk itu, UOBI akan secara aktif melibatkan nasabah di seluruh wilayah untuk mendukung mereka dalam menetapkan rencana net zero atau membuat rencana net zero yang sudah ada menjadi lebih ambisius, didukung dengan pembiayaan transisi. Kami juga akan mengarahkan lebih banyak pembiayaan untuk proyek dan aktivitas ramah lingkungan, dan menghindari proyek dan aktivitas yang menghasilkan emisi karbon terbesar.
UOB akan memperluas cakupan targetnya dengan memasukkan sektor dan sub-sektor baru seiring dengan tersedianya data dan skenario iklim.
Informasi lebih lanjut mengenai komitmen UOB untuk mencapai net zero dapat dilihat di https://www.uobgroup.com/sustainability/ forging-our-net-zero-future.html